PADANG, - Sejak seminggu belakangan ini, Rifa'i selalu mengeluh. Jari di tangan kirinya menimbulkan luka. Rifa'i kerap meringis kesakitan.
Di jari manis Rifa'i terpasang cincin. Batu cincin jenis 'tapak jalak' berikat 'suaso' menghiasi jari manisnya. Sekilas memang terlihat indah dipandang mata. Namun bagi Rifa'i sudah menyiksa dirinya.
Cincin itu telah mengikat erat jari manisnya sejak lama. Seiring bertambahnya berat badan lelaki berusia 65 tahun itu, cincin tersebut telah 'mencengkram' jari manisnya. Rifa'i mencoba melepaskan cincin tersebut dari jarinya, namun urung bisa dilakukan.
Rifa'i panik. Tak tahu kemana mengadu. Sementara dari jarinya terus menimbulkan sakit yang teramat hebat.
Akhirnya lelaki tua itu tiba di Kantor Dinas Pemadam Kebakaran, Kamis (23/6/2022). Di sini, personil Damkar membantunya melepas cincin tersebut.
"Sudah saya coba untuk melepaskan, tapi tak bisa, sakit. Malah mengeluarkan darah, " kata Rifa'i.
Baca juga:
PKL Jembatan Siti Nurbaya Padang Ditertibkan
|
Personil Damkar sigap menolong. Mesin pemotong (gerinda) dihidupkan. Rifa'i pun pasrah sambil menyerahkan tangan kirinya ke petugas Damkar.
Mesin gerinda tadi diarahkan ke jari manis Rifa'i. Darahnya sempat berdesir, takut jarinya terluka. Beruntung personil Damkar punya keahlian. Tak sampai 20 menit lamanya, cincin dapat dipotong dan lepas dari jari Rifa'i.
"Perlu kehati-hatian untuk melepasnya. Karena bisa saja memotong jari pak Rifa'i, " tutur Kepala Bidang Operasional Sarana dan Prasarana Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang, Sutan Hendra.
Usai dilepas, Rifa'i nampak lega. Raut wajahnya senang. Meski kondisi jari manisnya cukup memiriskan. Sebelum pulang, Rifa'i mengucapkan terimakasih kepada personil Damkar yang telah membantunya.(**)