PADANG – Universitas Andalas (Unand) menggelar Dialog Nasional Talenta Indonesia Emas 2045. Dialog pertama dari kalangan perguruan tinggi ini merupakan upaya Unand berinisiatif mengambil peran dalam penyusunan grand disain talenta nasional tersebut.
Rektor Unand Prof. Yuliandri mengatakan, bahwa Keppres No. 21/2021, melalui gugus tugas talenta nasional, guna menyusun grand disain talenta nasional.
“Penenetapan waktu 2042, guna melihat satu abad kemerdekaan Indonesia. Bagaimana talenta Indonesia ke depan, ” kata Prof. Yuliandri, Kamis (10/3).
Dalam mempesiapkan talenta Indonesia Emas 2045, lanjut Prof. Yuliandri, SH, MH, maka peran perguruan tinggi sangat diperlukan. Karena, perguruan dapat dijadikan tempat persemaian untuk melahirkan kompetensi unggul.
“Sesuai dengan Keppres 21/2021 tersebut, tidak ada pembagian kluster. Semua stakeholder dapat berperan, khususnya dalam melakukan riset dan inovasi dalam mempersiapkan manajemen talenta hingga 2045, ” ucap Prof. Yuliandri.
Ditambahkan Wakil Rektor III Unand, Ir. Insannul Kamil, Ph.D, IPM, ASEAN Eng, ada penyusunan grand disain manajemen talenta nasional. Maka, Unand berinisiatif mengambil peran untuk berkolaborasi dengan perguruan tinggi lain dengan merespon program nasional tersebut.
“Kita di Unand berinisiatif mengambil peran untuk ikut dalam mendukung penyusunan grand disain talenta emas 2045 dan berkolaborasi dengan perguruan tinggi lain di Indonesia, ” ungkap Pak Nanuk, Sapaan akrab WR III Unand ini di kalangan media dan juga Ketua Pelaksana Dialog nasional.
Sebelumnya, Direktur SDM Kemenristek Dikti RI, Muhammad Effendi, mengatakan bahwa saat ini Indonesia menghadapi tantangan besar dalam menghadapi persaingan global, khususnya di era revolusi industri 4.0. Karena, diperkirakan ada sekitar 23 juta lapangan pekerjaan digantikan oleh teknologi digitalisasi.
Baca juga:
GPPMMA Aikai Gelar Seminar Sehari
|
Dalam kondisi ini, Tridharma Perguruan Tinggi sangat bermanfaat untuk meningkatkan daya saing bangsa. Sehingga perguruan tinggi dapat berperan dalam Engine of Sustained Growth (mesin pertumbuhan), penyiapan ceative dan cempetitive human capital serta menjadi tulang punggung inovasi.
“Banyak jalan untuk bisa mencapai kompetensi unggul. Kampus dapat menggerakkan dan menjadi tulang punggung inovasi serta berkolaborasi dengan masyarakat dan lingkungannya, khususnya dalam mencapai kompetensi unggul, ” ungkapnya. (**)